Sinopsis

Judul            : ORANG-ORANG BLANTI

Pengarang  : WISRAN HADI

  NOVEL ini menceritakan tentang empon si penjual sayuran dia adalah perempuan yang sudah agak tua dan dia selalu di temani pleh anak kecil yang jika empon memanggil anak kecil itu dengan sebutan “puan” . Mungkin puan dalam bahasa di daerah Blanti berarti perempuan atau ampuan atau potongan dari kata perempuan . Bu Yuk adalah penghuni kompleks yang setiap pagi kompleks itu di lewati empon untuk menjajakan jualannya .Bu Yuk sudah sejak menetap di kompleks itu empon setiap pagi sudah melewati depan rumahnya ,setiap memandang empon Bu Yuk selalu dengan pandangan yamg berbeda seperti empon adalah masa lalu nya . Di dalam perjalannya empon menceritakan masa lalu orang-orang Blanti kepada puan ceritanya dulu orang-orang blanti itu kaya-kaya seluruh kompleks perumahan itu dulu nya milik keluarga empon dulu sebelum menjadi kompleks itu adalah kebun durian yang bbuah nya banyak dan buahnya setiap hari berjatuhan dan juga kebun cengkeh yang aroma baunya tercium sampai kemana-mana tetapi sekarang sudah habis di jual untuk memenuhi kebutuhan keluarga karena sulintnya untuk bertahan hidup orang orang Blanti saat ini seperti pendatang di neegrinya sendiri mereka bekerja hanya sebagai penjual jasa bagi orang lain ada yang sebai buruh rumah tangga bahkan ada yang di kirim keluar negeri untuk menjadi babu juga ada juga yang menjadi istri simpanan .Orang-orang blanti pada novel itu juga diceritakan merka tidak bias menyaring kebudayaan yang masuk Blanti. Tayangan-tayangan di televise dan para pendatang yang mempengarui sikap mereka saat ini mereka jadi tidak pernah mengaji mereka lebih suka membaca Koran dari pada mengaji .Dan juga acara-acara televise yang tidak layak untuk di tayangkan seperti iklan balon karet pembungkus yang beradegan kan diranjang  kelamin dan tisuu ajaib bahkan berita-berita di televise yang menyiarkan kasus-kasus pemerkosaan ,iklan-iklan barang-barang mewah . Banyak persoalan lainya yang sedang berputar-putar di kehidupan orang-orang Blanti.Seperti perempuan yang sudah tidak bekerja di sawah atau ladangnya lagi mereka di kirim ke kota untuk menjadi wanita penghibur .

Setiap menatap wajah empon ,Bu Yuk seperti menatap wajah nya sendiri .wajah empon yang tegar dan terlihat tabah seperti wajah Bu yuk yang pernah di lukis suaminya yang bernama Eko. Bu Yuk terpanggil untuk melukis potret diri empon dengan latar belakang empon seorang wanita Blanti dan dengan perjalanan hidupnya yang panjang .Tetapi Bu Yuk bukan seorang pelukis,fotografer atau penulis scenario .Tetapi Bu Yuk hanya wanita biasa yang punya perhatian besar terhadap kehidupan dan tragik-tragik perempuan Blanti. Bu yuk memang sudah tinggal lama di Blanti  dan mengetahui bagaimana gerak-gerik dan kehidupan orang-orang Blanti tetapi Bu Yuk tidak punya bekal yang cukup untuk menulis sebuah cerita kata Dawis kakak Bu Yuk yang kini bekerja sebagai dosen di fakultas sastra.Tetapi Bu Yuk bersikeras untuk tetap menulis kehidupan empon dan latar belakang empon sebagai seorang wanita Blanti ,Bu Yuk tidak memperdulikannya apa kata Dawis dengan cemooh apa yang telah ia katakan.Bu yuk kemudian pulang dari rumah Dawis dengan kemaramahannya.

Bu Yuk  belum tau apa yang akan di tulisnya Bu yuk masih ke bingungan apakah yang akan di tulisnya apakah sebuah hikayat atau sebuah kisah . kertasnya masih terlihat kosong samar-samar muncul wajah nenek Bu Yuk dengan samar-samaer.Bu Yuk kemudian memejamkan mata dan memastikan apakah itu benar-benar wajah neneknya saat itu nenek nya masih marah dengan Bu Yuk karena Bu Yuk menikah dengan orang yang tidak sekaum dengan Bu Yuk dan mempunya agama yang berbeda.Bu yuk kemudian meminta maaf kepada neneknya dan neneknya menerimanya .Nenek-neneknya kemudan mau menjawab pertanyaan Bu yuk ,Bu yuk bertanya kepada neneknya apa hubungan Bu yuk dengan empon kemudian nenek Bu yuk menjelaskan pajang lebar tentang hubungan kau Blanti dengan kaum pulau .Kaum pualu adalah orang-orang pendatang yang mau bekerja pa saja untuk masyarakat Blanti karena dia adalah pendatang. Kaum Blanti hanya menyuruh-nyuruh kaum pulau dan mengang orang-orang pulau berada di bawah orang-orang Blanti dalam status social nya orang-orang Blanti mengangap dirinya keturunya raja berdarahh biru sedangkan orang-orang pulau di anggap hanya orang biasa dan bukan bangsawan .Orang-orang pulau mereka sangat rajin-rajin mereka megarap sawah mengarap apa saja yang menghasilkan sedangkan orang-orang Blanti hanya menyuruh-nyuruh orang-orang pulau ,hingga pada suatu hari terjadi konflik dan berujung pengusiran terhadap orang-orang pulau . Setelah pengusiran itu masyarakat Blanti merasa dirugikan karena mereka jadi tidak ada yang mengarap sawah atau lading mereka hingga akhirnya orang-orang pulau di ijinkan boleh dating ke Blanti .Kedatangan orang-orang pulau yang kedua ini mereka bias saling menghargai dan saling toleran ,tetapi orang-orang pulau tetap menggap orang-orang Blanti adalah orang yang pemalas. Tanah Blanti itu luas dan kaya gunungnya terdapat batu bara disungai  mengandung pasir yang ada emasnya . Ada konflik dari nenek Bu yayuk dengan Datuk tuo ,untuk membagi tanah pusaka masalahnya konflik itu menggoncangkan orang-orang Blanti sebelumnya belum pernah ada pembagian tanah seperti itu di masyarakat blanti.Kemudian datang seorang laki-laki yang bernama Gampo Alam entah dari manaasal nya dia .Gampo Alam langsung melamar seorang gadisyang dari keluarga miskin dari keluarga Orang Pulau dan  gadis itu adalah neneknya empon .kemudian Gampo Alam membeli tanah Datuk Tuo dari tahun ketahun sawah Gampo alam semakin luas ,Gampo alam kemudian mendirikan rumah gadang bagi keluarga empon .Orang blanti tidak berani menegur Gampo Alam karena Gampo Alam mempunyai pasukan keamanan yang kuat . Gampo alam dengan berbagai cara dapat gelar ampuan yang berarti gelar bangsawan bagi wanita Blanti dan berhasil mengesahkan sebagai keturunan keluarga itu sebagai keturunan raja-raja Blanti lama .dari cerita nenek nya tadi bu yuk menyimpulkan kalau keluarga empon sengaja di korbankan adat dan agama Orang Blanti ,Bu Yuk terus mencari apa yang terjadi dibalik cerita neneknya itu .